Di hari terakhir ini saya akan
membuat artikel mengenai sistem pendidikan Indonesia yang terbaru yaitu
kurikulum 2013, dengan nara sumber saudara saya sendiri yang kebetulan sedang
bersekolah di salah satu sekolah dengan sistem tersebut, karena memang tidak
semua sekolah bisa menjadi sekolah bersistem tersebut, hanya beberapa sekolah
yang menjadi percontohan sebelum sistem ini akan disebar menjadi sistem
nasional.
Saudaraku, dek tiwuk (nama panggilan
saya) adalah siswi tahun ajaran baru 2013 – 2014 di SMAN 3 Klaten, dia mengatakan
bahwa masuk di SMA tersebut masih menggunakan nilai UNAS, ini agak menjanggal
karena di Sidoarjo tidak lagi menggunakan nilai UNAS. Dia mengatakan bahwa
nilai terendah dari penerimaan siswa disitu adalah 22,20 ini berarti rata –
rata nilainya adalah 5 koma, bukti bahwa UNAS dengan barcode dan 20 paket
sangatlah menjatuhkan.
Setelah diterima di SMA tersebut dek
tiwuk langsung menjalankan masa orientasi di SMA nya, orientasi itu terdiri
dari 4 hari. Hari pertama tes IQ yang katanya untuk penempatan kelas, hari
kedua adalah pengarahan mengenai kurikulum baru, hari ketiga mengisi form
tentang peminatan jurusan, dan hari terakhir adalah pengarahan dari kepala
sekolah.
Pengarahan kurikulum pada hari kedua
dilakukan oleh orang dari Dinas Pendidikan, beliau mengatakan bahwa sistem SKS
ini akan menjadi penyegaran Pendidikan Indonesia dimana pelajar dijuruskan
dengan mempertimbangkan minat dari pelajar itu sendiri, dan beliau mengatakan
bahwa ujian nasional dilakukan pada kelas 2. Sehingga kurikulum akan lebih
dipadatkan, entah itu penyegaran atau penyesakan saya juga masih belum paham
dengan keputusan itu.
Begitulah kurang lebihnya yang
dikatakan dek tiwuk kepada saya. Setelah masa orientasi sekolahan dek tiwuk
melakukan tes untuk penjurusan, dan kebetulan dek tiwuk masuk ke jurusan IPA,
ketika saya tanya mengenai buku pelajaranya dia mengatakan belom ada buku paket
maupun LKS.
Begitulah sharing yang saya terima
dari adek sepupu saya, dari yang saya dengar masih menjanggal karena SMAN 3 Sidoarjo
juga menjadi sekolah terpilih yang menjalankan sistem SKS, dan apa yang terjadi
di SMA saya jauh berbeda dengan apa yang telah diceritakan oleh adek saya. Tetapi
apapun yang terjadi semoga sistem kurikulum terbaru ini bisa menjadi lebih baik
lagi dan bisa menjadikan pelajar Indonesia menjadi cerdas yang tentunya akan
menjadi penerus bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar